Kedudukan Psikologi Sekolah dalam Ilmu Psikologi
Psikologi sekolah
merupakan bagian dari psikolgi pendidikan. Sesuai dengan pengertian ilmu
psikologi, psikologi sekolah mempelajari perilaku dan proses mental di
lingkungan sekolah. Dalam hal ini, psikologi sekolah berfokus pada siswa, guru,
dan orangtua siswa.
· Perbedaan Psikologi Sekolah dengan Psikologi Pendidikan
Perbedaan
Psikologi Pendidikan sekolah dan psikologi pendidikan dapat kita lihat dari
pengertian, serta ruang lingkup atau peranannya.
Psikologi sekolah adalah cabang
psikologi pendidikan yang berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak
didik disekolah dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan
emosi. Selain itu ,Psikolog sekolah adalah psikolog yang terlibat dalam
penyusunan berbagai tes maupun asesmen lain dan psikolog yang terlibat dalam
pelaksaan pendidikan, teknologi pendidikan dan masalah-masalah
pendidikan.
Psikolog Sekolah juga
bekerja sama dengan guru untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk
anak-anak dalam masalah akademis, emosional, dan perilaku. Beberapa menyediakan konseling individu dan kelompok.
Kebanyakan sekolah psikolog dilatih di departement pendidikan, namun ada juga
yang dilatih di departement-departement psikologi. Sebuah aspek kunci
dari pekerjaan psikolog sekolah adalah pengujian sebagian besar anak-anak yang
mengalami kesulitan di sekolah, untuk mencoba mendiagnosis masalah dan
kadang-kadang untuk menyarankan cara-cara menghadapi masalah.
Psikolog sekolah berperan dalam lingkungan sekolah dan biasanya dalam program
yang berbeda tiap sekolah tergantung pengembangannya. Mereka juga bertugas
untuk melaksanakan tes; melakukan berbagai wawancara dengan siswa, orang tua,
dan orang-orang lain yang terlibat dalam pendidikan siswa, observasi siswa
dikelas, ditempat bermain dan pada berbagai kegiatan sekolah yang lain, dan
mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa-siswa.
Peranan psikolog
sekolah juga memberikan nasehat mengenai masalah yang ada di dalam sekolah.
Selain itu, psikolog sekolah berperan dalam pembinaan murid, juga guru.
Pengembangan kognitif, kreatif, etik, dan kemampuan siswa dalam ruang lingkup
sekolah dapat menjadi peranan psikolog sekolah. Segalah hal yang berhubungan
dengan pengembangan lingkungan sekolah dapat menjadi peran Psikolog Sekolah.
Psikologi Pendidikan
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting
pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan
organisasi sekolah. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar
dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat
anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat .
Jadi dapat
disimpulkan bahwa psikologi pendidikan itu adalah adalah ilmu yang
mempelajari tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang
meliputi studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan
meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. Dan merupakan upaya-upaya yang
dilakukan baik secara praktek dan teori dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Dengan mempelajari psikologi pendidikan kita diharapkan dapat memahami
pendidikan dengan menggunakan sudut pandang psikologi.
Psikolog
pendidikan dapat bergerak dalam ruang yang luas, berbeda dengan psikolog
sekolah yang hanya bergerak pada ruang lingkup sekolah. Selain itu, psikolog
pendidikan memiliki peran dalam pembentukan kurikulum sekolah atau
pembelajaran. Program yang dibuat psikolog pendidikan biasanya sama untuk tiap
sekolah. Selain itu dapat memngembangkan program yang dapat membantu
perkembangan pendidikan secara menyeluruh.
· Fungsi Sekolah sebagai Agen Perubahan
Fungsi sekolah sebagai agen perubahan
yaitu mempunyai fungsi sosial dan individual. Fungsi sosialnya
adalah untuk membantu setiap individu menjadi anggota masyarakat yang lebih
efektif dengan memberikan pengalaman kolektif masa lampau dan kini. Fungsi
individualnya adalah untuk memungkinkan seorang menempuh hidup yang lebih
memuaskan dan lebih produktif dengan menyiapkannya untuk menghadapi masa depan
(pengalaman baru).
Sebagai
sistem sosial, sekolah juga harus memiliki fungsi dan peran dalam perubahan
masyarakat menuju ke arah perbaikan dalam segala lini. Dalam hal ini sekolah
memiliki dua karakter secara umum. Pertama, melaksanakan peranan fungsi dan
harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah sitem. Kedua mengenali individu yang
berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi
kebutuhan. Kemudian sebagai agen perubahan lembaga pendidikan berfungsi sebagai
alat:
1)
Pengembangan pribadi
2)
Pengembangan warga
3)
Pengembangan Budaya
4)
Pengembangan bangsa
· Metode yang dapat digunakan dalam Sistem Pengajaran Sekolah
1. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Metode ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta pada akhir perkuliahan ditutup dengan Tanya jawab antara dosen dan mahasiswa.
2. Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu ( Soetomo, 1993 : 150 )
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Syaiful Bahri Djamarah 2000: 107). Metode ini dipandang lebih baik dari pada metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran. Metode Tanya jawab juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa.
3. Diskusi
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation). Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
4. Demonstrasi
Menurut Muhibbin (2000) Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
5. Karyawisata/ Pengalaman Lapangan
Metode karyawisata adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk mengunjungi obyek-obyek dalam rangka untuk menambah dan memperluas wawasan obyek yang dipelajari tersebut ( sesuai dengan bidangnya). Misalnya untuk pelajaran pendidikan geografi siswa dapat diajak ke obyek pemukiman transmigrasi atau obyek morfologi. Untuk pelajaran pendidikan sejarah, siswa dapat diajak ke situs sejarah. Untuk pelajaran pendidikan ekonomi siswa dapat diajak mengunjungi pabrik, atau obyek kegiatan ekonomi.
6. Penugasan
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukankegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak , sementara waktu sedikit. Metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan.
7. Eksperimen Laboratorium
Metode eksperimen menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000:95) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
8. Bermain Peran/ Simulasi
Metode ini menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses kejadian atau benda yang sebenarnya. Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka.
9. Metode Meragakan
Metode meragakan ialah metode yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga (benda) dalam mengajar.
10. Metode Sosio Drama
Metode yang di pergunakan untuk menjelaskan sesuatu, anak – anak sendiri disuruh melakukannya atau apabila tujuan yang mencakup masalah perhubungan antara manusia seperti peristiwa sejarah.
11. Metode Test
Ialah metode mengajar dengan jalan memberikan tes kepada anak – anak untuk mengetahuikemampuan anak dalam suatu kegiatan pelajaran. Biasanya dilakukan setelah sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada anak-anak tes disusun dengan bentuk tes objektif, tes diberikan kepada semua anak dengan bahan yang sama.
12. Metode Drill
Metode mengajar dengan mempergunakan latihan-latihan secara intensif dan berulang- ulang adalah memberikan latihan tertulis kepada anak karena bahan pelajaran baru sedikit sedang waktu ujian semakin mendekat.
13. Metode Infiltrasi
Metode ini disebut juga metode susupan, selipan maksudnya antipati atau jiwa ajaran tertentu diselipkan atau diselundupkan kedalam sesuatu. Mata pelajaran pada waktu guru menerangkan pelajaran tersebut misalkan jiwa agama kita selipkan pada waktu mengajar umum.
14. Metode Gotong Royong
Metode gotang raoyong ialah metode yang dilakukan dengan bekerja sama antara beberapa orang anak untuk menyelesaikan suatu tugas atau masalah. Metode ini disebut juga metode kelimpok atau metode beregu dan metode kelompoknya disebut studi club, studi grup.
15. Metode Survey
Metode yang dilakukan dengan mengadakan penelitian suatu masalah dengan mengmpulkan data-data yang diperlukan dan langsung terjun kemasyarakat.
16. Metode Wawancara
Metode yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab atau wawancara antara kedua pihak yang langsung berhadapan muka.
17. Metode Problem Solving
Metode yang digunakan dengan cara langsung menghadapi masalah mengetahui dengan sejelas-jelasnya dan menemukan kesukaran- kesukarannya sehingga dapat dipecahkan.
18. Metode Proyek
Prinsipnya usaha dengan metode proble solving hanya lebih kompleks sebab dilakukan dengan metode survey, wawancara, metode kelompok. Satu kelompok dibagibagi dalam beberapa unit.
19. Metode Dikte
Metode yang dilakukan dengan jalan mendikte pelajaran (kuliah) untuk dicatat oleh murid, metode ini lazim dipakai pada perguruan tinggi. Adapun metode dikte ini dimaksudkan untuk mentransfer pemahaman dosen kepada mahasiswanya.
Walau demikian metode ini sudah dianggap ketinggalan zaman, keterbukaan informasi dan banyaknya referensi sudah tidak menjadi kendala bagi peserta didik untuk mengakses berbagai sumber. Namun demikian masih ada sekolah maupun perguruan tinggi yang menggunakan metode ini.
Kesimpulan
Dari berbagai metode mengajar yang dipaparkan diatas, perlu kiranya kita menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan tempat kita mengajar. Karena kondisi tersebut mempengaruhi metode yang tepat dan efisien untuk diterapkan. Maka dari itu pengajar yang cerdas dapat membaca situasi dan kondisi untuk implementasi metode pengajaran.
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Metode ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta pada akhir perkuliahan ditutup dengan Tanya jawab antara dosen dan mahasiswa.
2. Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu ( Soetomo, 1993 : 150 )
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Syaiful Bahri Djamarah 2000: 107). Metode ini dipandang lebih baik dari pada metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran. Metode Tanya jawab juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa.
3. Diskusi
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation). Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
4. Demonstrasi
Menurut Muhibbin (2000) Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
5. Karyawisata/ Pengalaman Lapangan
Metode karyawisata adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk mengunjungi obyek-obyek dalam rangka untuk menambah dan memperluas wawasan obyek yang dipelajari tersebut ( sesuai dengan bidangnya). Misalnya untuk pelajaran pendidikan geografi siswa dapat diajak ke obyek pemukiman transmigrasi atau obyek morfologi. Untuk pelajaran pendidikan sejarah, siswa dapat diajak ke situs sejarah. Untuk pelajaran pendidikan ekonomi siswa dapat diajak mengunjungi pabrik, atau obyek kegiatan ekonomi.
6. Penugasan
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukankegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak , sementara waktu sedikit. Metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan.
7. Eksperimen Laboratorium
Metode eksperimen menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000:95) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
8. Bermain Peran/ Simulasi
Metode ini menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses kejadian atau benda yang sebenarnya. Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka.
9. Metode Meragakan
Metode meragakan ialah metode yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga (benda) dalam mengajar.
10. Metode Sosio Drama
Metode yang di pergunakan untuk menjelaskan sesuatu, anak – anak sendiri disuruh melakukannya atau apabila tujuan yang mencakup masalah perhubungan antara manusia seperti peristiwa sejarah.
11. Metode Test
Ialah metode mengajar dengan jalan memberikan tes kepada anak – anak untuk mengetahuikemampuan anak dalam suatu kegiatan pelajaran. Biasanya dilakukan setelah sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada anak-anak tes disusun dengan bentuk tes objektif, tes diberikan kepada semua anak dengan bahan yang sama.
12. Metode Drill
Metode mengajar dengan mempergunakan latihan-latihan secara intensif dan berulang- ulang adalah memberikan latihan tertulis kepada anak karena bahan pelajaran baru sedikit sedang waktu ujian semakin mendekat.
13. Metode Infiltrasi
Metode ini disebut juga metode susupan, selipan maksudnya antipati atau jiwa ajaran tertentu diselipkan atau diselundupkan kedalam sesuatu. Mata pelajaran pada waktu guru menerangkan pelajaran tersebut misalkan jiwa agama kita selipkan pada waktu mengajar umum.
14. Metode Gotong Royong
Metode gotang raoyong ialah metode yang dilakukan dengan bekerja sama antara beberapa orang anak untuk menyelesaikan suatu tugas atau masalah. Metode ini disebut juga metode kelimpok atau metode beregu dan metode kelompoknya disebut studi club, studi grup.
15. Metode Survey
Metode yang dilakukan dengan mengadakan penelitian suatu masalah dengan mengmpulkan data-data yang diperlukan dan langsung terjun kemasyarakat.
16. Metode Wawancara
Metode yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab atau wawancara antara kedua pihak yang langsung berhadapan muka.
17. Metode Problem Solving
Metode yang digunakan dengan cara langsung menghadapi masalah mengetahui dengan sejelas-jelasnya dan menemukan kesukaran- kesukarannya sehingga dapat dipecahkan.
18. Metode Proyek
Prinsipnya usaha dengan metode proble solving hanya lebih kompleks sebab dilakukan dengan metode survey, wawancara, metode kelompok. Satu kelompok dibagibagi dalam beberapa unit.
19. Metode Dikte
Metode yang dilakukan dengan jalan mendikte pelajaran (kuliah) untuk dicatat oleh murid, metode ini lazim dipakai pada perguruan tinggi. Adapun metode dikte ini dimaksudkan untuk mentransfer pemahaman dosen kepada mahasiswanya.
Walau demikian metode ini sudah dianggap ketinggalan zaman, keterbukaan informasi dan banyaknya referensi sudah tidak menjadi kendala bagi peserta didik untuk mengakses berbagai sumber. Namun demikian masih ada sekolah maupun perguruan tinggi yang menggunakan metode ini.
Kesimpulan
Dari berbagai metode mengajar yang dipaparkan diatas, perlu kiranya kita menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan tempat kita mengajar. Karena kondisi tersebut mempengaruhi metode yang tepat dan efisien untuk diterapkan. Maka dari itu pengajar yang cerdas dapat membaca situasi dan kondisi untuk implementasi metode pengajaran.
· Permasalahan-Permasalahan yang terjadi di Sekolah dan Solusi
Pemecahan Masalah
1.
Factor kesejahteraan
Faktor kesejahteraan menjadi
salah satu yang berpengaruh terhadap kinerja
guru di dalam meningkatkan kualitasnya sebab
semakin sejahteranya seseorang makin tinggi kemungkinan
untuk meningkatkan kerjanya. Seperti terpenuhinya berbagai
macam kebutuhan manusia, akan menimbulkan kepuasan
dalam melaksanakan apapun tugasnya. tingkat kesejahteraan
guru di Indonesia sangat memprihatinkan, hanya
setara dengan kondisi guru di negara miskin
di Afrika. Rendahnya tingkat kesejahteraan tersebut
akan semakin tampak bila dibandingkan dengan
kondisi guru di negara lain. Di negara
maju, gaji guru umumnya lebih tinggi dari
pegawai yang lain, sementara di Indonesia
justru sebaliknya.Profesionalitas guru tidak saja
dilihat dari kemampuan guru dalam mengembangkan
dan memberikan pembelajaran yang baik kepada
peserta didik, tetapi juga harus dilihat
oleh pemerintah dengan cara memberikan gaji
yang pantas serta berkelayakan. Bila kebutuhan
dan kesejahteraan para guru telah layak
diberikan oleh pemerintah, maka tidak akan
ada lagi guru yang membolos karena mencari
tambahan diluar. Hal itu tersebut dipertegas
Pidarta (1999) yang menyatakan bahwa rata-rata
gaji guru di negara ini belum menjamin
kehidupan yang layak. Hampir semua guru
bekerja di tempat lain sebagai sambilan
disamping pekerjaannya sebagai guru tetap disuatu
sekolah. Malah ada juga guru-guru yang
melaksanakan pekerjaan sambilan lebih dari satu
tempat bahkan ada yang bekerja sambilan.
Pemecahan
massalahnya dengan cara :
Untuk mengaju kan kepada pemerintah
supaya gaji guru atau pegawai guru di beri gaji yang sesuai dengan keadaan
hidup sekarang, apa lagi sekarang kebutuhan kehidupan semakin serba mahal
sehingga gaji yang diterima pegawai guru belum cukup untuk memenuhi kebutuhan
yang mereka hidupi, apa lagi untuk membiayai sekolah anak-anak mereka juga
memberi makan keluarga sehingga mereka melakukan kerja sampingan di balik
kerjaan mereka sebagai pegawai guru karena gaji yang belum secukupnya untuk
kebutuhan.
2. Perlengkapan disekolah
Misalnya bantuan komputer yang hanya
dipakai untuk mata pelajaran TIK saja. Hal ini dikarenakan para guru mata pelajaran
lain masih enggan dan kurang termotivasi untuk memanfaatkan bantuan komputer
tersebut.Selain itu, terdapat beberapa kendala teknis, seperti tidak koneknya
LCD dengan server, beberapa komputer yang rusak, serta tidak koneknya jaringan
internet yang menghubungkan BTKP dengan sekolah. Ada pula konten materi ajar
yang salah atau tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Kesulitan untuk
menjadwalkan pembelajaran di laboratorium untuk semua siswa yang ada juga
menjadi masalah yang sering ditemui.
Pemecahan
masalahnya dengan cara:
Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
terdapat beberapa skenario yang dapat dijalankan sekolah. Diantaranya adalah
perluasan jaringan wifi di kelas. Dengan perluasan jaringan wifi di kelas, maka
guru dapat mengakses konten pembelajaran dari kelas, sehingga kendala
pemanfaatan lab dapat teratasi. Para guru juga bisa melaksanakan pembelajaran off
class dengan LCD. Ini artinya para guru akan membuat media pembelajaran
lalu mempublikasikannya dalam bentuk exe, sehingga bisa langsung diakses di
laptop masing-masing guru.
Dan
untuk dapat menjalankan skenario pemecahan masalah ini, perlu dukungan yang
maksimal dari pihak manajemen sekolah, diantaranya adalah Kepala Sekolah.
"Kepala Sekolah dengan kekuatan yang dimilikinya, akan mampu untuk mempengaruhi
para guru untuk memanfaatkan TIK dalam mendukung proses pembelajaran. Bapak-Ibu
guru sebagai pengelola TIK juga diharapkan bisa menjadi pionir dalam
pemanfaatan TIK di sekolah
3. Kondisi sekolah
Ini juga merupakan permassalahan dalam
sekolah dimana jika sekolah dalam keadaan kondisi yang tidak mengenak kan yang
tidak nyaman untuk proses beajar mengajar selama waktu sekolah maka siswa-siswa
yang belajar bisa menjadi tidak konsentrasi terhadap materi yang diberikan oleh
guru dan menjadi tidak nyaman.
Pemecahan
permasalahannya:
Dengan cara agar pemimpin atau kepala
sekolah serta staf guru yang mengajar di sekolah itu untuk member peringatan
atau jadwal yang sudah ditentukan agar membersihkan sekolah dengan baik, atau
bahkan guru-guru mengajukan kepada kepala sekolah agar seiap sekolah memiliki
pembantu sekolah seperti pembantu halaman sekolah dan pembantu untuk
membersihkan atau memperindah taman yang ada disekolah DLL.
4. Cara belajar serta mengajar
Ini juga hal yang sangat penting untuk
siswa-siswi yang sedang belajar juga untuk guru-guru yang haru mengajar
sebagaimana baiknya siswasiswi mengerti dan paham atas pelajaran ayng
disampaikan, guru juga sangat terpengaruh terhadap kegiatan belajar anak dimana
sering kita lihat kejadian bahwa seorang guru juga bisa menjadi motivasi
belajar anak artinya seorang guru yang nyaman bagi dia, sering kita liat bahwa
siswa siswi yang ketika malaz belajar dengan mengungkap kan seperti in “malas
lah belajar gurunya tidak enak” nah hal seperti itu juga sangat sering kita
temukan bahkan diri kita sendiri mungkin pernah mengungkapkan kalimat seperti
itu,. Jadi kewibawaan seorang guru yang layak agar siswa siswi memiliki
motivasi beajar yang sangat kuat juga sangat penting dan guru guru harus bias
menyesuaikan diri terhadap siswa siswi yg belajar serta mengerti dengan keadaan
mereka.
Pemecahan
masalahnya :
Bahwa seorang guru juga wajib untuk
mengetahui bagaimana bahwa siswasiswi yang sedang belajar agar nyaman dan
senang juga paham degnan apa yang disampaikan oleh guru tersebut, jadi
guru-guru juga harus memiliki ilmu psikologis agar dapat mengetahui sedikit
atau lebih watak ayng di miliki siswa siswi tersebut.
· Fungsi dan Peran Psikolog Sekolah dan perlunya Psikologi
Sekolah
Psikolog Sekolah berfungsi dalam hal
diagnostik di sekolah yaitu
Ø Pelaksanaan
tes
Ø Melakukan
wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam
pendidikan siswa
Ø Observasi
siswa di dalam kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya
Ø Mempelajari
data kumulatif prestasi belajar siswa.
Selain memiliki fungsi, Psikolog
sekolah juga mempunyai peran penting dalam menumbuh kembangkan dan memberikan
rasa nyaman terhadap semua warganya , baik siswa , guru , karyawan , Tata Usaha
, atau tamu serta para orang tua murid.
· Hal-Hal yang diberikan dalam Kaitannya dalam layanan
Psikolog Sekolah
Ø Tes integensi
Ø Tes minat dan bakat
Ø Seminar / ceramah
· Perbedaan antara Psikolog Sekolah, Psikolog Pendidikan dan
Guru BK
Psikolog Sekolah:
Psikolog
sekolah ruang lingkupnya hanya di sekolah. Psikoglogi sekolah berperan dalam
pengembangan kelas dan berhubungan dengan psikologis siswa dan guru. Psikolog
sekolah juga memantau bagaimana prestasi siswa, kelakuan, serta motivasi siswa.
Psikolog Pendidilkan:
Ruang
lingkup kerjanya lebuh luas, yaitu menyelesaikan masalah pendidikan sejak
pendidikan pra-sekolah hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah,
serta psikolg pendidikan harus mempunyai kompetensi khusus.
Guru BK:
Guru
BK lebih terfokus pada siswa. Tugasnya berkaitan dengan perkembangan diri
peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi bakat, dan niat peserta
didik.